La Tahzan..

Saturday, 1 December 2012

Etika, Moral dan Akhlak

ETIKA

   Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak yang merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti, tabiat atau watak yang tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran. (Pertimbangan yg menjadi dasar penetapan keputusan, peraturan)
“ Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung” ( Q.S Al-Qalam: 4 )

Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos , yang berarti adat kebiasaan.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak. Ahmad Amin menegaskan etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Etika secara terminologis, menurut Ahmad Amin etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Etika dalam Encyclopedia Britania dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi tentang sifat dasar dari konsep baik dan buruk, harus, benar dan salah ( Zubair 1980)
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.

MORAL

      Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin Mores, bentuk plural dari Mos yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S Poerwodarminto dijelaskan bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.
Moral secara terminologis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar –salah, baik-buruk (Nata 2002)

AKHLAK

     Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah laku, perangai, tabi’at. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi
Akhlak adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Ibn Maskawaih menyatakan akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan.
Abdullah Dirroz dalam Tatapangarsa (1984) menegaskan“ Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak  yang benar ( dalam hal akhlak baik ) atau pihak yang  jahat ( dalam hal akhlak yang  tidak baik ).
Imam Ghozali menyatakan akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.
Akhlak yang baik disebut akhlakul karimah (akhlak mahmudah).Akhlak  yang buruk disebut akhlakul mazmumah.
II.               Hubungan Etika, Moral, dan Akhlak
Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Tolak ukur yang di gunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku dimasyarakat.
Menurut Ibnu Arabi hati manusia itu bisa baik dan buruk, karena di dalam diri manusia terdapat 3 nafsu :
Syahwaniyah
Nafsu ini ada pada diri manusia dan binatang yaitu nafsu pada kelezatan (makanan,minuman) dan syahwat jasmani. Apabila manusia tidak mengendalikan nafsu ini maka manusia tidak ada bedanya dengan binatang.
Al-Ghadabiyah
Nafsu ini juga ada pada diri manusia dan binatang , cenderung pada marah, merusak, ambisi dan senang menguasai dan mengalahkan orang lain serta lebih kuat di banding dengan syahwaniyah dan berbahaya jika tidak dikendalikan.
Al-Nathiqah
Nafsu yang membedakan manusia dengan binatang. Nafsu ini mampu membuat berzikir, mengambil hikmah, memahami fenomena alam dan manusia menjadi agung, besar cita-citanya, kagum terhadap dirinya hingga bersyukur kepada Allah. Yang menjadikan manusia dapat mengendalikan 2 nafsu di atas dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
III.           Faktor-faktor pembentuk akhlaq
Instinct (naluri)
Nutritive instinct (auri maka sejak lahir)
Sexual istinct (naluri berjodoh)
Paternal instinct (naluri keibuan dan kebapakan)
Combative instinct (naluriberjuang)
Naluri bertuhan
Keturunan
Memiliki keturunan pokok beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal badan, perasaan, akal pikiran dan perasaan. An-Nisa’ : 1
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Menurunkan sifat-sifat manusia. Al Hujarat : 13
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
 Menurunkan fisik
‘Azam (kemauan keras), Al-Ahqaf : 35
Macam-macam akhlakulmahmudah :
mengabdi kepada Allah SWT, Mencintai Rasulullah, Sabar,  Pemaaf, Berbakti kepada orang tua, Suka musyawarah, dll.
Macam-macam akhlaqul madzmumah;
Ujub, Riya’, Dengki, Iri, Dendam, Hasud.
IV.           Aktualisasi akhlak dalam kehidupan masyarakat
v  Akhlak tehadap Allah
-Berucap dan bertingkah laku terpuji terhadap Allah SWT, baik melalui ibadah langsung maupun melalui perilaku tertentu yang mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan Allah diluar ibadah itu.
v  Akhlak terhadap diri sendiri: Setia (Al-Amanah), Benar (As-Shidqu), Adil (Al-Adlu), Memelihara esucian diri (Al-Ifafah), Malu(Al-Hayah), Keberanian(As-Sajaah), Kekuatan(Al-Quwwah), Kesabaran(As-Shabru), Kasih sayang(Ar-Rahman), Hemat(Al-Iqtishad)
v  Akhlak terhadap keluarga
Prinsip-prinsip dalam melaksanakan akhlak mahmudah terhadap orang tua adalah: patuh, ihsan, berterima kasih, dll.
v  Akhlak terhadap lingkungan
Seotang muslim dituntut untuk menebarkan rahmad bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin) yaitu memandang alam dan lingkungannya denan penuh kasih sayang.
V.               Manfaat etika, moral dan akhlak dalam kehidupan
Menjadikan insan yang lebih taqwa kepada Allah.
Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Memperbaiki tingkah laku manusia untuk menjadi pribadi yang baik.
Mengetahui dampak positif  hidup rukun  dalam kehidupan.
Memahami pentingnya arti persatuan di dalam kehudipan.
Menumbuhkan kesadaran pribadi untuk membentuk nuansa kebersamaan dalam kehidupan sosial.
Dapat berperilaku mahmudah yaitu berakhlak terpuji dan mampu mennghindari akhlak madzmumah.

 IV.           Kesimpulan
     Analisis etika, moral, dan akhlak membahas mengenai arti dari ketiga unsur tersebut  yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Kesemuanya itu juga dapat menjadi pedoman bagi kita untuk mengevaluasi keadaan di sekitar kita serta kita dapat dengan mudah memfilterisasi segala sesuatu yang kita dapatkan, agar kita menjadi pribadi yang ber-etika, moral, dan akhlak yang baik sesuai dengan semboyan Universitas Airlangga kita tercinta yaitu “ Excellent With Morality “.

No comments:

Post a Comment